Mekipun telah menjadi pasangan yang sah, jimak atau berhubungan intim antara suami dengan istri dalam Islam ada aturannya. Adab berhubungan intim dalam Islam, salah satunya dengan membaca doa sebelum berhubungan intim, semata-mata agar setiap apa yang kita lakukan mendapatkan ridhaNya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut ini bagi seseorang yang hendak mencampuri istrinya:
بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami”
Menurut Imam al-Bukhari, suamilah yang membaca doa tersebut sebelum jimak dengan sang istri. Hal ini berdasarkan judul bab yang beliau tulis ketika sebelum menuliskan hadis tersebut dalam kitabul nikah dalam Shahihul Bukhari, yaitu bab ‘apa yang diucapkan lelaki ketika akan mencampuri istrinya’.
Melihat urgensi doa ini, seyogyanya seseorang tidak melupakan untuk melantunkannya ketika akan mencampuri istrinya.
Doa ini memuat keutamaan yang besar bagi orang yang mengamalkannya. Rasululullah SAW bersabda:
فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
"Kemudian jika ditardirkan (lahirnya) anak bagi mereka berdua dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakai anak tersebut selamanya” (HR al-Bukhâri no. 6388 dan Muslim no. 1434).
Hadis tersebut bisa juga dimasukkan sebagai salah satu adab dalam berjima’, yaitu seorang lelaki membaca basmalah dan mengiringinya dengan doa.
Manfaatnya, apabila Allah SWT menakdirkan lahirnya anak bagi mereka dalam hubungan badan tersebut, maka anak itu melalui keberkahan nama Allah dan doa yang dibaca itu akan berada dalam perlindungan, sehingga setan tidak bisa mencelakainya.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait