SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jateng Kombes Pol Arief Dimyati membeberkan pihaknya berhasil membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) bisnis narkoba narapidana penghuni Lapas Permisan, Nusakambangan, Cilacap, STW (48).
Arief dan jajarannya juga menyita sejumlah aset yang diduga dibeli dari uang hasil bisnis narkoba dari lapas tersebut. Aset itu berupa sebuah rumah yang berdiri di atas lahan seluas 122 meter persegi di Perumahaan Greenwood, Kota Semarang. Selain itu, uang tersebut juga digunakan untuk membeli sepeda motor dan logam mulia. Sehingga total nilai harta yang diperoleh dari TPPU tersebut mencapai Rp800 juta.
Menurut Kombes Pol Arief Dimyati, tindak pidana pencucian uang (TPPU) bisnis narkoba STW tersebut dikelola oleh istrinya, AW (43), yang berada di luar penjara.
"STW memerintahkan istrinya, AW, untuk menyimpan dan menggunakan uang hasil bisnis narkoba menjadi aset," ujarnya, Kamis (6/10/2022).
Dia menjelaskan STW merupakan narapidana yang menjalani hukuman empat perkara pidana.
"Total hukuman yang harus dijalani STW mencapai 21 tahun," katanya.
Dalam perkara ini, penyidik BNN Jawa Tengah menjerat STW dan istrinya, AW, dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 2010 tentang pemberantasan TPPU.
Sementara, STW bersama istrinya AW dihadirkan dalam ungkap kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh BNNP Jawa Tengah.
Pasangan suami istri ini terindikasi terlibat dalam jaringan narkotika yang dikendalikan oleh STW dari Lapas Narkotika Permisan Nusakambangan.
Pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh BNNP Jateng ini pertama kali melakukan penelusuran aliran dan dari salah satu pengedar narkotika yang berhasil ditangkap di Sragen pada tahun 2010 lalu.
Setelah dilakukan penelurusan, didapati adanya aliran dana narkotika atas nama Tatang yang dikendalikan oleh STW dari lapas narkotika Permisan Nusakambangan.
Berdasarkan temuan itu, petugas berhasil mengamankan aliran dana narkotika yang dikelola oleh istri STW untuk membeli rumah, kendaraan bermotor serta tabungan di salah satu bank swasta.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait