Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat juga melaporkan sejumlah bangunan, terutama tempat tinggal dan rumah toko (ruko) rusah parah dan roboh akibat gempa bumi Magnitudo 5,6 (M5,6), Senin (21/11/2022). Selain itu, gempa bumi juga menyebabkan sejumlah warga terluka.
Humas BPBD Jabar Andrie Setiawan mengatakan, BPBD Jabar belum dapat merinci jumlah rumah atau bangunan rusak akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur.
Saat ini, BPBD Jabar masih menghimpun laporan dari setiap BPBD setiap kota dan kabupaten. "Betul, ada rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan. Saat ini BPBD kabupaten dan kota masih melakukan asesmen. Kami belum menerima data secara lengkap," kata Humas BPBD Jabar.
Diketahui, gempa bumi M5,6 tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jabar. Gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri.
Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.
Selain itu, gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait