“Kalau malam saya mengajar ibu-ibu lansia membaca al-Qur’an,” tutur Pengelola Jurnal Indo-Islamika UIN Syarif Hidayatullah, itu.
Selepas mengajar ngaji, dia menjaga Warnet, yang saat itu masih diminati di Yogyakarta, aktifitas ini dilaksanakan hingga pukul 03.00 WIB, dini hari sebelum kembali ke masjid saat shalat shubuh.
Untuk mengais rejeki lagi, setiap Minggu pagi sampai siang Alvin juga berjualan es teh di Sunmor, yaitu pasar dadakan yang berlokasi di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada.
“Saya menjalani itu semua hampir empat tahun lamanya, ya tetap bersemangat karena yakin akan harapan kelak impian masa depan terwujud,” tandas Alvin.
Di sela-sela kesibukan menjadi Marbot Masjid dan bekerja paruh waktu, Alvin masih aktif mengikuti organisasi seperti IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), IMAFTA (Ikatan Mahasiswa Alumni Futuhiyyah Yogyakarta), IKANMAS (Ikatan Mahasiswa Semarang), IKPM JATENG, JFB (Jogja Folding Bike), dan lain sebagainya.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait