SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pada tahun 1997, seorang pengusaha berdarah Tiongkok bernama Zhang Hongchao menjalankan bisnis es krimnya pertama kali yang saat ini dikenal dengan nama “Mixue”. Seiring berjalannya waktu, brand es krim asal China ini berkembang pesat dan menapaki masa popularitas, hal ini dibuktikan oleh tersebar luasnya cabang Mixue di seluruh Indonesia. Tak heran, jika kita menjumpai kedai es krim ini dimana saja.
Melansir dari Youtube, Zhang Hongchao mengawali bisnis bermodalkan 4000 yuan, bila dirupiahkan nilainya setara dengan 7 juta. Karena terbatasnya modal, ia menjajakan tiga jenis produk yaitu es krim, es serut, dan smoothie, berbekal sepeda tua dan peralatan sederhana seperti mesin serut dan pemotong es.
Perlahan, masyarakat mulai tertarik dan menyukai es krim buatan Zhang. Kendati demikian, bisnisnya sempat mengalami fase “gulung tikar” dan terpaksa tutup. Hal ini tidak menyurutkan semangat Zhang untuk menjadi pengusaha yang sukses. Setahun kemudian, ia mendirikan lagi usahanya.
Atas kegigihan dan keuletannya, ia bisa mengantongi laba 100 yuan atau setara Rp 175.000 per harinya. Dengan keuntungan lebih dari cukup, Zhang mulai mencari pemodal dan menawarkan produknya.
Zhang menawarkan bisnisnya ke sejumlah pemodal di Provinsi Henan, tahun 2007. Tak butuh waktu lama, pada tahun 2008, ia berhasil mendirikan 180 cabang.
Menjelang satu dekade, usahanya merambah ke Vietnam dengan nama “Mixue” di tahun 2018. Sementara di China, produknya dikenal sebagai “Bingchen”.
Pada tahun 2020, Mixue sudah hadir di Indonesia dengan outlet pertamanya di Cihampelas, Bandung. Mixue mengalami perkembangan pesat, kini jumlah outletnya saja mencapai ratusan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mengingat sebagian besar populasi Indonesia adalah muslim, pada tahun 2021, Mixue telah mengupayakan proses sertifikasi halal agar tidak menimbulkan rasa khawatir pada konsumen. Hal ini bisa dibilang salah satu strategi untuk memperluas pasarnya di Indonesia. (Mg/Shinta)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait