PPSL didesain menghasilkan calon-calon mahasiswa yang siap menempuh studi ke Luar Negeri dengan pendanaan dari Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Sementara PPBA untuk saat ini (2022) didanai dengan DIPA Ditjen Pendidikan Islam. Sebuah terobosan strategis untuk mendapatkan calon awardee yang unggul.
Ekspektasi para peserta, tentu ingin lanjut studi dengan mendapatkan beasiswa. Karena disadari untuk studi jenjang S2 dan S3 apalagi di negeri orang, membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Hanya orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk studi magister dan doktor dengan biaya mandiri. Bagi sementara orang karena 'terpaksa', demi memenuhi tuntutan pekerjaan yang mensyaratkan gelar akademik.
Jika kita melihat program-program beasiswa yang selama ini terjadi, kerap mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah input awardee yang masih membutuhkan pembenahan. Baik dalam hal kompetensi bahasa asing (Arab dan Inggris) maupun kapasitas akademik. Juga berkaitan dengan menjaga komitmen kebangsaan dan moderasi beragama.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait