Dahulu, warga India akan memasukkan sebutir nasi ke mulut orang yang menjadi tersangka. Kita bisa mengetahui kejujuran tersangka apabila dia memuntahkan nasi. Sebaliknya, jika dia berbohong, sebutir nasi akan ditelan karena ketakutan dan membuat tenggorokan kering. Dari sini, kebohongannya terbukti.
Kilas Balik Lie Detector dan Poligraf
Penemu poligraf telah berkontribusi dan menyumbang perubahan besar untuk kemajuan teknologi di bidang forensik dunia. Poligraf ditemukan pada tahun 1821 di Berkeley, California.
Konsep kerja Lie Detector didasarkan pada tes tekanan darah sistolik yang dikembangkan oleh psikolog Harvard, William Moulton Marston, yang selanjutnya dikenal dengan mesin poligraf.
Menurut Marston, perubahan tekanan darah menjadi indikasi seseorang apakah berbohong menyembunyikan sesuatu atau sebaliknya, ia jujur berkata yang sebenarnya. Hal ini menjadi sistem kerja alat pendeteksi kebohongan.
Sementara, poligraf modern tak hanya mengukur tekanan darah namun mengukur perubahan fisik, misalnya denyut nadi dan pernafasan.(Mg/Shinta)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait