SEMARANG, iNewsSemarang.id – Jerawat dan milia seringkali salah didiagnosis oleh banyak orang. Milia memanglah terlihat seperti jerawat yang belum matang karena bintil yang cukup mirip. Namun, terdapat perbedaan besar antara jerawat dan milia.
Milia adalah bintik-bintik putih kecil yang bisa terjadi pada bayi baru lahir hingga orang dewasa. Biasanya, milia muncul di area hidung, bawah mata, dan pipi.
Kamu tak perlu khawatir jika menemukan bintik-bintik di permukaan kulit, karena milia bukanlah penyakit berbahaya atau menular. Milia bisa hilang tanpa perawatan khusus. Ada beberapa gejala yang harus diketahui jika kamu terkena milia.
Seperti dilansir KlikDokter, berikut lima gejala milia yang penting untuk diketahui:
1. Timbul komedo di kulit
Gejala milia yang pertama adalah muncul komedo akibat keratin yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Umumnya, komedo uni berwarna putih dan sulit untuk disentuh secara langsung. Milia bisa terjadi pada semua etnis dan usia. Namun, milia sering terjadi pada bayi yang baru lahir.
2. Muncul benjolan kecil
Gejala selanjutnya adalah muncul benjolan kecil atau bintil pada kulit. Benjolan ini biasanya berisi nodul cairan yang terjadi karena terperangkapnya sel kulit mati di bawah permukaan kulit
Alaminya, tubuh akan membentuk sel-sel baru pada kulit. Namun, jika sel-sel lama tidak terkelupas dan tertahan di kulit, maka sel baru akan mendorongnya keluar. Hal inilah penyebab terbentuknya milia. Tak hanya itu, milia juga bisa terjadi karena kerusakan kulit akibat ruam, cedera, dan sinar matahari.
3. Syringomas
Syringomas adalah benjolan keras mirip jerawat. Syringomas terbentuk dari hasil pertumbuhan kelenjar keringat berlebih. Untungnya, benjolan ini tak membahayakan tubuh.
Lokasi munculnya syringomas juga mirip dengan milia. Berdasarkan penjelasan dr. Arina, syringomas bisa muncul di leher, dada, sampai area kaki.
4. Keratosis seboroik
Gejala yang keempat ini adalah benjolan mirip kutil yang terjadi akibat penuaan. Benjolan ini pada umumnya mengandung struktur putih atau kuning kecil (milia-like cysts) atau MLCs.
Keratosis seboroik juga disebut tumor epidermal. Secara teknis, tumor ini muncul karena kumpulan sel ekstra pada lapisan luar kulit (epidermis). Keratosis tidak berbahaya dan tidak juga membutuhkan perawatan khusus. Namun, kamu bisa menghubungi dokter kulit untuk perawatan lebih lanjut jika merasa terganggu.
5. Xanthelasma
Dr. Arina menjelaskan, gejala munculnya milia bisa mirip dengan beberapa kondisi kulit lainnya, salah satunya adalah xanthelasma. Milia dan xanthelasma inu memiliki kesamaan, yaitu bentuk bintil yang cukup mirip.
"Xanthelasma adalah plak berwarna kekuningan dan umumnya muncul di kelopak mata. Plak ini adalah gumpalan lemak dari kolesterol di bawah kulit," jelas dr. Arina.
Itulah beberapa gejala milia yang perlu diketahui. Milia tidaklah berbahaya, tetapi jika kamu merasa terganggu, kamu bisa mengunjungi dokter kulit untuk mendapatkan perawatan. (Mg/Revina).
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait