6. Hairball
Meskipun hairball biasa terjadi pada kucing, itu bukan berarti bisa dianggap sepele. Bola rambut yang tidak dimuntahkan dapat menyebabkan obstruksi usus. Pembedahan bahkan bisa diperlukan untuk menghilangkan obstruksi tersebut.
7. Hipertiroidisme
Muntah yang sering disertai peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan juga merupakan indikator hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif yang merupakan bagian dari sistem endokrin. Kamu juga bisa mencari tanda-tanda seperti lekas marah, diare, lemas dan rasa haus yang berlebihan. Selain itu, bulu kucing akan mungkin terlihat seperti tidak dirawat dari yang biasanya.
8. Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis (CKD) sering terjadi pada kucing yang lebih tua. Ginjal menyaring limbah dari darah. Mereka menyeimbangkan nutrisi dan berperan dalam mengendalikan tekanan darah. Tanda-tanda CKD termasuk muntah, lesu, diare, penurunan berat badan, dan peningkatan konsumsi air. Sementara CKD adalah penyakit progresif, intervensi dini dapat memberikan hasil yang lebih baik.
9. Makan Terlalu Cepat
Salah satu kemungkinan penyebab jinak untuk sering muntah adalah kucing makan terlalu banyak, terlalu cepat. Ini bisa terjadi pada kucing sehat mana pun. Kamu akan melihat kucing memuntahkan makanan yang hampir tidak tercerna atau tidak tercerna segera setelah makan.
10. Keracunan
Muntah tiba-tiba juga bisa disebabkan oleh keracunan yang bisa menjadi keadaan darurat. Obat-obatan manusia, pembersih beracun, semprotan serangga dan semprotan pekarangan dan taman untuk mengendalikan gulma dan hama semuanya berpotensi meracuni hewan peliharaan.
Lantas, bagaimana cara untuk mengobati kucing muntah? Berikut ulasannya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait