"Sebenarnya ini sudah kami deteksi bakal ambruk. Kami sudah melihat banyak kayu yang lapuk dan kondisi atapnya sudah miring," ungkapnya.
Miringnya atap ruang kelas 5B terjadi pada saat musim penghujan, tepatnya pada bulan Januari 2023. Kondisi demikian tak hanya terjadi di ruang kelas 5B saja, namun juga terjadi di ruang kelas 6B yang juga berada di gedung A.
Di ruang kelas 6B, meski belum ambruk, namun kondisinya sudah terlihat memprihatinkan. Pasalnya, atap sudah miring dan pihak sekolah hanya bisa melakukan penyanggaan dengan menggunakan 4 batang bambu di tengah ruang kelas.
"Setelah kondisinya demikian, saya lantas melaporkan ke dinas terkait. Namun dari Disdikbud Kendal kami disuruh menunggu, karena belum ada anggaran untuk perbaikan," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, dengan ambruknya ruang kelas 5B proses belajar mengajar bagi anak didiknya dipindahkan ke ruang lain. Sebuah ruang perpustakaan akhirnya dipilih sebagai tempat belajar mengajar.
Surono juga menyampaikan, banyaknya ruang kelas yang lapuk karena sekolah ini sudah lama tidak direnovasi. Disebutkan, proses renovasi bangunan sekolah terakhir kali dilakukan sekitar 25 tahun yang lalu.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait