SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ke sejumlah pesantren menjelang Pemilu 2024, dinilai sebagai langkah strategis untuk mendulang dukungan dari basis suara NU dan sekaligus mengevaluasi kekalahannya pada Pilpres 2019.
Meskipun Prabowo yang didampingi Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 mendapatkan dukungan dari kalangan tokoh Islam yang tergabung dalam Presidium Alumni (PA) 212 dan FPI, namun masih kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amien yang didukung sejumlah tokoh dan kiai Nahdlatul Ulama (NU).
“Nampaknya itu menjadi evaluasi karena sebelumnya didukung oleh ulama tapi kalah. Karena ulama yang mendukungnya, memiliki pendukung yang minimalis. Tidak seperti ulama di NU,” ungkap Mukhlas Syarkun, penulis buku Ensiklopedi Gus Dur, dalam wawancara yang disiarkan kanal Youtube Padasuka TV, beberapa hari lalu.
Mukhlas menyebut langkah Prabowo menyambangi tokoh pesantren sebagai langkah yang cerdas untuk mendapatkan dukungan dari basis suara NU.
Menurutnya potensi suara NU sangat besar dan rill. Dari total 80 persen penduduk Indonesia yang beragama islam, mayoritas terafiliasi dengan NU sebagai ormas Islam terbesar di tanah air.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait