Merapat ke Pesantren NU, Pengamat Sebut Prabowo Evaluasi Kekalahannya di Pilpres 2019

Ramaditya Barka
Prabowo Subianto saat berkunjung ke Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang, Jumat (23/9/2022). Foto: Istimewa

Lebih lanjut dia mengutip hasil penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa hanya 35 persen penduduk muslim di Indonesia yang bisa mengaji. Dalam 35 persen tersebut diisi kaum santri merujuk pada teori orientalis yang mengelompokkan struktur masyarakat ke dalam tiga kategori yakni kaum santri, kejawen dan abangan.

“Karena itu, Prabowo mencoba mendekati islam santri, dalam arti masyarakat nahdliyin. Ini juga yang memenangkan Jokowi pada Pilpres kemarin. Prabowo nampaknya lagi melakukan evaluasi untuk mengonsolidir suara riil,” terangnya.

Terkait peluang Prabowo mendapatkan dukungan dari kantong-kantong suara NU, menurutnya Menteri Pertahanan itu memiliki kedekatan dengan sejumlah tokoh yang bisa menghubungkan dengan kantong-kantong suara NU. Dalam tradisi NU, menggunakan perantara tokoh ini dikenal dengan istilah wasilah.

Di antara tokoh tersebut adalah KH Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan, putera dari KH Yusuf Hasyim, keluarga KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama.

“Gus Irfan menampilkan wajah baru Prabowo di Pilpres mendatang, dengan wajah santri. Memang ini agak senyap, tapi ibarat perangkap ikan, ini ceruknya cukup dalam. Dan orang NU itu sangat dinamis dalam pilihan politik,” pungkasnya.

Editor : Sulhanudin Attar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network