SEMARANG, iNewsSemarang.id - Keberadaan Taman Nol Kilometer yang berada di kawasan dekat Kota Lama tepatnya di depan Gedung Badan Pengelola Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah diharapkan bisa menambah destinasi wisata baru di Kota Semarang.
"Ini ada cerita bagaimana taman ini bisa terealisasi, yang awal sudah dipelopori oleh pak Taufik di titik nol yang di depan. Sehingga ini melengkapi bagaimana sejarahnya titik nol nya kota Semarang ini ada dimana," ujar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat peresmian Taman Nol Kilometer, Jumat (5/5/2023) malam.
Peresmian Taman Nol Kilometer ditandai dengan penekanan tombol serta penandatanganan prasasti oleh Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang, didampingi Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan Regional Manager Wismilak wilayah Jateng dan DIY, Nur Kholil.
Mbak Ita mengungkapkan, Taman Nol Kilometer diharapkan bisa menjadi pelengkap wisata di Kawasan Kota Lama Semarang, sehingga keberadaannya akan menjadi daya tarik tersendiri oleh para pelancong yang berkunjung di kota Semarang.
"Ini adalah kolaborasi yang nantinya juga bisa menjadi destinasi wisata dan juga rangkaian dengan kota lama, ini adalah tengah-tengahnya. Karena namanya Semarang lama rencana pada bulan Agustus akan ada acara jaringan kota pusaka Indonesia yang akan diadakan di kota lama," paparnya.
Keberadaan Taman Nol Kilometer berada di tengah-tengah wilayah Kauman, Kampung Melayu, Pecinan dan Kawasan Kota Lama.
"Dimana titik ini adalah titik sumbunya atau titik tengahnya berdampingan dengan kali Semarang. Sehingga ini merupakan satu sejarah bagaimana menyatukan dan kawasan Semarang lama ini sudah distatuskan cagar budaya nasional pada bulan Agustus 2020. Yang tentu ini bisa menjadi satu rangkaian dan juga menjadi satu titik untuk bagaimana ini dulu Semarang memulai," ungkap Mbak Ita.
Regional Manager Wismilak wilayah Jateng-DIY, Nur Kholil, mengaku sangat mendukung pembangunan Taman Nol Kilometer sebagai salah satu ikon wisata bersejarah di kota Semarang yang sekaligus menjadi ruang publik bagi masyarakat.
"Tidak hanya itu, perkuatan ekonomi lokal melalui UMKM juga menjadi perhatian kami. Untuk itu kami juga menghadirkan sentra kuliner di area tersebut untuk mendukung rekan-rekan UMKM setempat,” ujarnya.
Di kawasan tersebut, kata Nur Kholil, juga akan ada penanda atau landmark berupa kolam dan air mengalir yang hadir melalui nilai filosofis, menggambarkan hubungan harmonis dan berkesinambungan antara masyarakat dan pemerintah kota.
“Wismilak bersyukur dan berterima kasih karena diberi kesempatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang dan jajaran terkait dalam menghadirkan Taman Nol Kilometer," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Murni Ediati mengatakan, konsep Taman Nol Kilometer Kota Lama Semarang merupakan taman pasif. Taman ini untuk penanda atau tetenger di kawasan Semarang lama menuju modern.
“Taman memiliki luas 1.200 meter persegi. Berupa landmark Taman Nol Kilometer, dilengkapi tanaman hias, permainan lighting, dan lebih memperkuat taman yang sudah ada sebelumnya di depan Kantor Keuangan Negara,” imbuh Pipie, sapaan akrabnya. (Mualim)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait