Kisah Sukses Stephen Hawking, Ilmuwan Besar yang Hidup dalam Keterbatasan

Tim Inews.id
Stephen Hawking ilmuwan besar dunia yang hidup dalam keterbatasan fisik. Foto: AFP/iNews.id

Ada tiga teori Stephen Hawking yang menggemparkan dunia. Berikut warisan penemuan dari lmuwan Inggris yang meninggal dunia pada 14 Maret 2018 di usia 76 tersebut.


barang-barang peninggalan Stephen Hawking dilelang dengan nilai yang fantastis

Tiga teori Stephen Hawking paling kontroversial

1. Teori Big Bang

Hawking memulai dengan awal yang baik dengan tesis doktoralnya, yang ditulis pada saat kritis ketika ada perdebatan sengit antara dua teori kosmologis yang saling bersaing, yakni Teori Big Bang dan Teori Steady State.

Kedua teori menerima bahwa alam semesta mengembang, tetapi yang pertama mengasumsikan alam semesta mengembang dari keadaan ultra-kompak dan super-padat pada waktu yang terbatas di masa lalu, sedangkan yang kedua mengasumsikan alam semesta telah mengembang selamanya, dengan materi baru yang terus-menerus diciptakan untuk mempertahankan kepadatan yang konstan.

2. Teori Gravitasi Kuantum

Teori ini didasarkan pada teori relativitas umum yang dikemukakan oleh Albert Einstein. Di tahun 1959, Hawking mendapatkan gelar sarjananya di University of Oxford untuk menguji ide mengenai gravitasi kuantum. Ia juga menggabungkan teori yang dikembangkannya dengan hasil versi Jacob Bekenstein.

Teori kuantum digunakan untuk menggambarkan hal-hal kecil yang tak terlihat, seperti atom dan partikel komponennya. Sementara relativitas umum digunakan untuk menggambarkan materi pada skala kosmik bintang dan galaksi. Dua teori in terkesan saling paradoks di mana teori relativitas umum mengasumsikan bahwa semesta itu halus dan berkelanjutan seperti lembaran kertas.

Sementara teori kuantum mengasumsikan bahwa semesta dan segala isinya masih kasar pada skala terkecil, terbagi menjadi benjolan-benjolan tersendiri. Menurut teori kuantum, ruang angkasa yang diduga kosong sebenarnya jauh dari kekosongan. Hal itu karena semesta tidak bisa halus atau sama sekali kosong pada semua skala. Sebaliknya, ruang itu hidup dengan aktivitas.

3. Radiasi Hawking

Lubang hitam diberi nama demikian karena memiliki gaya gravitasi begitu kuat sehingga foton atau partikel cahaya seharusnya tidak bisa lepas darinya.

Namun dalam karya awalnya tentang masalah ini, Hawking berpendapat bahwa beberapa foton akan tampak terpancar dari lubang hitam.

Teori yang kini disebut sebagai radiasi Hawking itu baru-baru ini terkonfirmasi benar dalam sebuah percobaan laboratorium di Technion-Israel Institute of Technology di Israel.

Para peneliti di Israel itu menggunakan analog akustik, sebuah "lubang hitam sonik" yang mana gelombang suara tidak dapat melarikan diri darinya. Mereka mendeteksi sesuatu yang ekuivalen dari radiasi Hawking sesuai dengan prediksi fisikawan besar tersebut.

Editor : Sulhanudin Attar

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network