Menurut Ning Nawal panggilan istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, ini tidak sampai pada panen saja, tapi juga diolah menjadi makanan yang enak, dan menarik bagi anak-anak. Kemudian bisa memenuhi beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Ketika sudah bisa memenuhi B2SA, berarti gizinya baik sehingga anak-anak bisa terpenuhi nutrisinya.
Selain B2SA, juga bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga, dan pengeluaran ekonomi. Jika ini bisa melebihi kebutuhan rumah, hasil produksi pekarangan bisa dijual sehingga nilai ekonomi keluarga bisa bertambah.
"Ini juga bisa menjadi kebahagiaan bagi ibu-ibu ketika bisa menanam, memanen. Ini kan local wisdomnya banyak di Jateng ini. Di daerah pesisir, daerah pegunungan memiliki potensi berbeda. Oleh karena itu tanah yang tidak subur diolah dengan teknik penanaman supaya bisa memenuhi nutrisi yang ada, itu akan dilatih hari ini," tuturnya.
Jadi mungkin dengan menanam di pot atau dengan mengambil tanahnya yang subur atau ketika tanah itu tanah kapur, bisa subur ketika ditanam. Dengan demikian, Aku Hatinya PKK, berupa Amalkan, dan Kukuhkan, itu bukan hanya tentang sosialisasi, tapi bagaimana diimplementasikan, dan diamalakan, dan jadi habit.
"Satu petak pun itu sudah memiliki potensi yang sangat luar biasa. Kukuhkan itu tidak hanya pada step ini saja, tapi bagaimana kita improviasi, refleksi, dan evaluasi kegiatan yang sudah ada, bagaimana itu bisa meningkat terus sehingga bisa menjadi harapan kita bersama stunting di Jateng ini bisa turun hampir 14 persen," harapnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait