SEMARANG, iNews.id – Perayaan Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek tahun 2022 ini digelar tanpa kemeriahan pasar Semawis. Sebagai gantinya, Hari Raya Imlek 2573 ini dirayakan secara sederhana dengan peletakan Patung Shio dan peresmian lampion di kawasan Pecinan Semarang.
Rangkaian kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek di Kota Semarang dimulai sejak Minggu (30/1/2022). Ditandai dengan peletakan Patung Shio di Gang Gambiran dan pemasangan ribuan lampion di sejumlah titik di kawasan Pecinan Semarang.
Ketua Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang, Setiawan Santoso mengatakan pihaknya memasang sebanyak 1.500 lampion di kawasan Pecinan.Pemasangan lampion dilakukan di sepanjang Jl Gang Warung, Jl Gang Pinggir, Jl Wotgandul, Jl Beteng, dan Area Klenteng Besar Tay Kak Sie.
Selain memasang lampion, pihaknya juga melakukan penggantian Patung Shio yang berada di tugu pertigaan muara gang Gambiran kawasan Pecinan Semarang.
Selanjutnya, ribuan lampion yang telah dipasang di kawasan Pecinan itu akan diresmikan oleh Wali Kota Semarang menandai perayaan Imlek 2573.
Menjelang peresmian, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi datang dengan menumpang becak. Kedatangan Mas Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang ini, dikawal tiga batongsai serta diikuti pengurus Porinti, Kopi Semawis, dan warga sekitar.
Wali Kota diiring dari tugu Pecinan melewati Jalan Beteng, jalan Wotgandul Timur dan berhenti di pertigaan jalan Gambiran tempat patung Shio Macan Air berada. Sepanjang perjalanan Mas Hendi menyapa warga sambil membagikan kue keranjang, salah satu jajanan khas di kawasan Pecinan Semarang.
Ketua Porinti Semarang, Setiawan Santoso, mengaku bersyukur tinggal di Ibu Kota Jawa Tengah yang penuh dengan toleransi. Dikatakan, warga Kota Semarang yang terdiri atas bermacam-macam suku, agama, dan ras (SARA) dengan budaya berbeda-beda, namun dapat hidup berdampingan secara rukun, damai, aman dan tenteram.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi menumpang becak mengikuti kirab menyambut Tahun Baru Imlek 2573 di kawasan Pecinan Semarang. Hendi menyapa warga sambil membagikan kue keranjang dan jajanan khas Pecinan. Foto: Istimewa
Menurutnya kerukunan yang tercipta di Kota Semarang tidak lepas dari peran serta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Pihaknya pun mendukung himbauan pemerintah agar perayaan Imlek tahun ini digelar secara sederhana dan tidak menimbulkan kerumunan. Karena itu, kegiatan malam kesenian yang biasa dilakukan pada perayaan Imlek, tahun ini ditiadakan.
“Sebagai gantinya, kami melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang salah satunya donor darah telah dilaksanakan diawal Januari 2022 di Tenterem Mal yang berjalan dengan lancar dan sukses. Diikuti pemasangan 1.500 lampion di daerah Pecinan, Gang Lombok dan Sam Poo Kong,'' ujar Setiawan Santoso saat membuka peresmian penyalaan 1.500 lampion dan pemasangan patung Shio Macan Air dalam Imlek 2573, Minggu (30/1) malam.
Melalui pemasangan 1500 lampion tersebut, kata Setiawan, Porinti Semarang menyampaikan pesan lampion tersebut sebagai simbol yang dapat menerangi jalan bagi seluruh warga Kota Semarang menuju ke arah yang lebih baik, sukses, dan cemerlang.
'Selamat tahun baru Imlek, semoga di tahun baru Macan Air ini semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan diberi rejeki yang berlimpah,'' papar dia.
Apresiasi Wali Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang hadir meresmikan perayaan Imlek tahun 2022 di Kota Semarang ditandai dengan pemasangan 1500 lampion, mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan yang digelar secara sederhana namun penuh hikmat.
Menurut Mas Hendi lampion yang dipasang tersebut melambangkan optimisme. “Lampion ini adalah tanda sinar, tanda sebuah optimisme kita untuk meraih kesuksesan di tahun baru 2573. Kalau buat Saya tambah satu, kotanya jadi keren dan wilayah Pecinan jadi tambah apik,” ujar Hendi.
Mas Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya perayaan imlek tahun 2022 di kawasan Pecinan Semarang, yang digelar secara sederhana dan penuh keakraban. Foto: Istimewa
Tak hanya mengapresiasi perayaan tahun baru Imlek yang dilaksanakan secara sederhana, Hendi juga memuji kepedulian warga masyarakat Tionghoa yang mendermakan sebagian rejekinya untuk membantu warga yang tidak mampu.
“Porinti sudah melakukan itu, ada kegiatan charity, baksos, donor darah dan bantuan-bantuan seperti beberapa waktu lalu di Pemkot diberi bantuan 3 ton kue keranjang,” terangnya.
Menurut Hendi, kesederhanaan dalam merayakan hari besar Imlek dan berbagai aktivitas sosial yang dilakukan ini menjadi bukti bahwa seluruh komponen masyarakat sudah satu hati dengan Pemerintah Kota Semarang.
“Bagaimana kemudian bisa menjaga Kota Semarang ini supaya tetap sehat tetapi kegiatan juga tetap bisa berjalan,” lanjut Hendi.
Pasar Imlek Semawis Pecinan Semarang
Sebelumnya, ditiadakannya Pasar Imlek Semawis 2022 disampaikan oleh Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis Semarang), Harjanto Halim. Dikatakan, meski Pasar Semawis ditiadakan dalam perayaan Imlek tahun ini, sebagai gantinya diadakan kegiatan peletakan Patung Shio dan peresmian lampion di kawasan Pecinan Semarang yang digelar secara sederhana.
“Karena pandemi, supaya ada penanda bahwa meskipun tak ada Pasar Imlek, tetapi perayaan Imlek serta semangatnya tetap terjaga," ungkap Halim.
Sebanyak 1500 lampion di pasang di sejumlah jalan di Kawasan Pecinan Semarang. Sebelum pandemi, di kawasan ini digelar festival kuliner pasar Semawis dalam perayaan Imlek di Kota Semarang. Foto: Istimewa
Selain itu, imbuhnya, Kopi Sewamis Kota Semarang juga menggelar ritual ketuk pintu di Kelenteng Tak Kak Sie, Pecinan Semarang, pada Minggu (23/1/ 2022). Ritual ketuk pintu ini dimulai dengan doa bersama di pelataran kelenteng. Di sana digelar selamatan, ada sajian ayam ingkung, serta potong tumpeng khas tradisi Jawa.
"Meskipun acaranya di kelenteng, tetapi yang memimpin doa adalah tokoh agama Islam. Setelah berdoa secara Islam dilanjutkan berdoa secara Konghucu," kata Harjanto.
Setelah berdoa, acara diakhiri dengan pementasan barongsai di Tay Kak Sie serta keliling kelenteng lain di Pecinan untuk meminta restu kelancaran serangkaian perayaan Imlek 2573 yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022).
Sebagai informasi, Pasar Semawis biasanya digelar rutin menjelang perayaan Imlek di kawasan Pecinan Semarang. Ada festival kuliner hingga pernak-pernik khas Tionghoa. Tak hanya itu, gelaran Pasar Semawis makin meriah dengan pertunjukan Wayang Potehi.
Namun kemeriahan Pasar Semawis yang biasanya menjadi ciri khas perayaan Imlek di Kota Semarang tidak lagi diadakan sejak pandemi melanda tanah air akhir tahun 2019. Akibatnya, perayaan Imlek di Kota Semarang tanpa kemeriahan Pasar Semawis sejak Imlek tahun 2020.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait