Imlek Cermin Keberagaman Warga Semarang, Hendi: Tak Ada Istilah Mayoritas-Minoritas

Tim iNews.id
Ilustrasi kegiatan sembahyang di Klenteng Tae Kak Sie, di Gang Lombok, Kelurahan Purwadinatan, Kawasan Pecinan Semarang. Pada perayaan Imlek tahun ini digelar ritual ketuk pintu dengan doa bersama dalam dua agama: Islam dan Konghucu. Foto: Dok. Sindonews

SEMARANG, iNews.id – Hari Raya Imlek 2573 tahun ini dirayakan secara sederhana di Kota Semarang. Tidak ada kemeriahan Pasar Imlek Sewamis dengan festival kuliner khas Tionghoa. Juga tidak ada gelaran malam kesenian sebagaimana perayaan tahun baru China tahun-tahun sebelumnya.

Meski tanpa kemeriahan, perayaan Imlek tahun ini meninggalkan kesan mendalam bagi Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang. Mas Hendi, dia biasa dipanggil warganya, mengaku berkesan dengan semangat kebersamaan warga Kota Semarang merayakan tahun baru Imlek 2573 Kongzili yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022).

Bagi Hendi, perayaan Imlek di kota Semarang yang digelar secara sederhana pada tahun ini memiliki dua arti.

Pertama, lampion dengan tanda sinarnya yang menerangi melambangkan optimisme warga Kota Semarang untuk meraih kesuksesan di tahun baru 2573.

“Kalau buat saya tambah satu, kotanya jadi keren dan wilayah Pecinan jadi tambah apik,” imbuhnya, optimistis.

Editor : Sulhanudin Attar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network