SEMARANG, iNewsSemarang.id - Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi Nepotisme (KP2KKN) Jateng menyoroti proyek pengadaan 10.074 meja dan kursi untuk siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di 9 Kecamatan di Kota Semarang yang saat ini sedang ramai dibicarakan.
Sekretaris KP2KKN, Ronny Maryanto mengatakan, dalam pengadaan meja dan kursi tersebut diduga terdapat beberapa masalah dan terkesan dipaksakan.
"Kita melihat di dalam realisasi anggaran perubahan itu di waktu yang pendek ini kan kesannya memang ada sesuatu yang dipaksakan. Kalau menurut kami memang ini harus didalami ada apa dengan pemaksaan itu," ujar Ronny di Semarang, Selasa (12/12/2023).
Ronny menyebut, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, realisasi anggaran yang cukup besar itu hanya dilakukan dalam waktu satu bulan karena anggaran perubahan itu baru digedok di akhir Oktober.
"Menurut informasi yang kami dapatkan, secara efektif baru November itu dilaksanakan pengadaannya, jadikan waktunya yang relatif pendek sekali, relatif singkat karena anggarannya cukup besar, risikonya juga pastinya akan besar," ucapnya.
Saat ini, pihaknya pun masih melakukan pendalaman atas temuannya itu sekaligus mengumpulkan bukti-bukti lain. Pengadaan barang berupa meja dan kursi untuk siswa SD itu, kata dia, bukanlah memakai sistem lelang atau tender, tapi melalui e-katalog dengan total anggaran mencapai 19,1 miliar dan dipastikan ada selisih.
"Kalau menurut kami ada lebih dari 700 juta selisihnya. Disamping selisih juga ada dugaan lain, tapi belum bisa kami sebutkan saat ini karena masih dalam pendalaman kami," ujar Ronny.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait