Di sana pun demikian, kolaborasi antar-instansi dilakukan secara masif untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana. Sesuai rencana, Sungai Plumbon akan dilakukan normalisasi.
"Mungkin karena tanggul Plumbon ini panjang lalu masa umurnya ini sudah lama, dan memang rencana Plumbon akan dinormalisasi pada tahun ini, sedang menunggu pembebasannya," katanya.
Kendati begitu, sambil menunggu proses normalisasi, pihaknya akan melakukan penguatan-penguatan pada tanggul kritis. "Sambil menunggu normalisasi itu saya memang minta untuk dikuatkan, dan ternyata ada yang tidak kuat, walaupun kecil tetapi ini menjadi bencana bagi masyarakat di wilayah Tugu," ujarnya.
Melihat potensi bencana tersebut, kini antara DPU Kota Semarang dan BBWS Pemali Juana telah membangun kisdam atau tanggul buatan di Sungai Plumbon.
"Namun, apapun ini mengenai masyarakat. Kemarin sudah dilakukan pembangunan kisdam kolaborasi BBWS dengan DPU Kota Semarang," tuturnya.
Sementara Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Gumilang Febriyansyah mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani banjir.
"Kami mengapresiasi langkah kerja Pemkot Semarang untuk penanganan banjir. Langkah kerjanya cekatan," ujarnya, Jumat (9/2).
Dia mengungkapkan, sebelum tiba musim hujan, jajaran DPRD Kota Semarang secara masif berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Salah satu perhatian yang diberikan yaitu upaya antisipasi dan penanganan kemungkinan terburuk jika terjadi banjir.
"
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait