Nana mengatakan bahwa saat ini tim gabungan masih fokus untuk melakukan evakuasi warga. Warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
"Kemudian langkah-langkah yang kami lakukan, kerjasama dengan PUPR, kami libatkan BPBD ada sekitar 12 kabupaten yang kita rekrut, TNI Kodam Kodim, Polda Polres, jadi kita bahu membahu, saat ini kita membentuk tim untuk mengevakuasi massa," terangnya.
"Saat ini kegiatan evakuasi ini masih kita lakukan, karena masih ada masyarakat yang belum dievakuasi, walaupun memang ada masyarakat yang tidak mau dievakuasi. Mereka bertahan di tanggul-tanggul, maupun di rumahnya," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya juga berencana menyedot air sisa tanggul yang sudah berhasil ditutup. "Kami sudah mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah, dengan memasukkan alat berat di lokasi, dan saat ini sudah ditancapkan tiang pancang dengan menggunakan bambu, ini supaya untuk sementara," ujarnya.
"Untuk menahan, untuk menutup laju air yang saat ini cukup besar masuk, tadi yang dua lahan jebol tadi. Diharapkan nanti bisa mengurangi, dan air yang ada nanti akan kita pompa dan kembalikan ke Sungai Wulan," kata Nana.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho mengatakan bahwa masih ada satu tanggul yang belum berhasil ditutup. Yaitu sekitar selebar 15 meter.
"Tadi kita cek ke lokasi bersama PJ Gubernur, Pangdam, dan pejabat lainnya. Masih ada satu titik yang tanggul pertama yang batas Desa Ngemplik dengan Dukuh Norowito, masih ada kurang lebih 15 meter yang belum tertutup," ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait