Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan prioritas pertama penanganan darurat pada Banjir Demak yakni para pengungsi. BNPB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak sepakat untuk serius melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi yang tersebar di 59 titik pengungsian.
Selanjutnya, BNPB dan Pemkab Demak mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul yang jebol. Salah satunya tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
BNPB juga mempertimbangkan akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan selama perbaikan tanggul berjalan agar pekerjaannya berjalan optimal.
Dari tinjauan lapangan diketahui, akibat tanggul jebol ini jalan raya Demak-Kudus terputus genangan air setinggi hingga 3 meter. Air juga menggenangi lahan pertanian hingga seluas 2.965 hektare.
“Setiap minggu kami evaluasi, jika nanti tanggul sudah selesai ditutup oleh PUPR, maka selanjutnya memikirkan genangan ini untuk disedot dan dikembalikan ke sungai,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait