Menurut Ketua Yayasan Khong Kauw Hwee, Wong Aman Gautama, lontong Cap Go Meh merupakan wujud pembauran dari nenek moyang dan meneruskan tradisi yang bertujuan untuk kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antara masyarakat Tionghoa dengan masyarakat Jawa.
“Lontong Cap Go Meh dipercaya sebagai simbol perpaduan dua budaya, suasana meriah tahun baru dan simbol keberuntungan,” katanya.
Atraksi barongsai memeriahkan perayaan Cap Go Meh di sekolah Kuncup Melati. (foto Antoni)
Selain itu, lontong yang dibungkus memanjang dianggap sebagai simbol usia panjang. Kemudian telur yang menjadi pelengkap hidangan dianggap sebagai simbol keberuntungan.
Sedangkan untuk kaldu santan dan kunyit melambangkan emas yang merupakan simbol kemakmuran.
Para siswa TK-SD-SMP Kuncup Melati mendapatkan angpao. (foto Antoni)
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait