Sisi lain, saat ini penanganan banjir di wilayah timur sedang berporses pelaksanaan normalisasi Kali Tenggang oleh Kementerian PUPR. Hanya saja, ia juga harus melakukan upaya-upaya pengendalian banjir bersama stakeholder lainnya.
“Kita dari Pemda juga jangan diam tapi bagian kewenangan harus mulai deteksi mulai kita inventaris sehingga hujan apapun tidak seperti yang lalu,” ujarnya.
Selain penanganan banjir, TMMD juga menyasar pemberdayaan manusia dan juga pelatihan-pelatihan kepada warga terkait ketahanan pangan yang kini menjadi prioritas nasional.
Hal ini juga sangat penting untuk menekan angka inflasi dan kemiskinan ekstrem. Berbagai dinas dilibatkan, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang yang melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan, serta Dinas Kesehatan, Dispendukcapil dan sebagainya.
Sementara Dandim 0733 Semarang Letnan Kolonel Kav Indarto memastikan bakal terus bersinergi dengan Pemkot Semarang dalam menjalankan program-programnya.
Ia berhadap skema-skema penanganan yang telah ditentukan ini bisa terlaksana dengan baik sehingga dampak untuk masyarakat bisa dirasakan secara langsung.
“Diharapkan bisa menajdi salah satu alternatif di wilayah timur kalau memang bisa dicarikan tempat mungkin terkendala banjir kita mencoba mencari solusi ya mengurangi dampak saat banjir. Salah satunya pavingisasi termasuk talud dan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang menyasar kira-kira masyarakat kurang mampu kita mencoba cari solusi membantu meringankan beban mereka,” jelasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait