Dia menekankan pentingnya tarikan pelatuk yang lembut untuk menghindari peluru meleset. "Tarikan pelatuk yang tidak tepat bisa membuat peluru meleset. Oleh karena itu, latihan ini harus dilakukan terus-menerus untuk mencapai akurasi yang optimal," jelasnya.
Jibril, yang baru satu tahun menggunakan senjata api, menunjukkan perkembangan signifikan. "Saya optimis Jibril bisa lebih maksimal lagi. Konsistensi dan latihan rutin adalah kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan," kata Noor.
Selain itu, Jibril juga akan mengikuti kompetisi level 3 yang melibatkan 12 stage dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Noor menargetkan Jibril bisa meraih juara overall. "Target Jibril adalah juara overall, bukan hanya junior. Jika dia bisa mengalahkan yang senior, itu akan menjadi prestasi luar biasa," tegasnya.
Perbakin Solo juga sangat konsen dengan pembinaan bibit-bibit atlet baru. "Kami sedang gencar-gencarnya melakukan regenerasi. Banyak murid anak-anak yang mulai dari tembak reaksi airsoft dulu. Kami berharap mereka bisa naik ke senjata api suatu saat nanti," ujarnya.
Dengan latihan yang terus berlanjut dan dukungan yang kuat, Jibril memiliki potensi besar untuk meraih prestasi di kancah nasional dan internasional. "Saya ingin menjadi juara nomor satu se-Indonesia dan berharap bisa memenangkan kejuaraan dunia," ujar Jibril.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait