Mau tidak mau, Wastum memegang kunci mobil. Lagi-lagi, dia meminta agar temannya bernama Firmansyah yang mengendarai mobil. Wastum bahkan bertanya kepada temannya bagaimana cara mengendarai mobil.
"Waktu itu saya tanya temannnya, bagaimana ini mundur? Waktu itu mobil masih kopling belum matic. Pas tarik kopling (guncang)," ujar Wastum.
Pria kelahiran 1974 ini tertarik menjadi prajurit sejak kecil. Dia bersemangat karena sering melihat Babinsa atau Danramil di kampungnya ketika peringatan 17 Agustus.
Wastum pun memutuskan masuk ke SMA Taruna Nusantara sebelum akhirnya melanjutkan ke Akademi Angkatan Udara.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait