SEMARANG, iNewsSemarang.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang menjajaki kemungkinan membentuk koalisi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Semarang. Para pemimpin partai berbasis massa Islam ini mengunjungi kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kota Semarang, Jumat (19/7/) sore.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Semarang, Suharsono, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Semarang, memimpin rombongan yang terdiri dari enam orang pengurus PKS.
Mereka bertemu dengan PKB untuk menjajaki koalisi, karena gabungan kedua partai ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon walikota dan wakil walikota Semarang.
PKS memiliki 6 kursi di DPRD Kota Semarang, sedangkan PKB memiliki 5 kursi. Dengan total 11 kursi, mereka sudah memiliki modal yang cukup untuk maju dalam Pilwakot 2024.
“Kami melakukan silaturahmi ke DPC PKB untuk melanjutkan komunikasi dan persahabatan yang sudah terjalin selama ini. Kami berharap dapat melanjutkan koalisi yang pernah terjalin dalam Pilpres kemarin,” ujar Suharsono di kantor DPC PKB Kota Semarang.
Ketua DPC PKB Kota Semarang, Muhammad Mahsun, didampingi Sekretaris DPC PKB Juan Rama dan Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sodri, menyambut baik silaturahmi tersebut.
Menurut Mahsun, kebersamaan antara PKB dan PKS telah terjalin lama, termasuk dalam koalisi pada Pilkada Kota Semarang.
Pada tahun 2005, PKB bersama PKS, PAN, dan PPP membentuk koalisi partai berbasis massa Islam yang mengusung pasangan Sukawi Sutarip dan Mahfud Ali sebagai calon wali kota dan wakil wali kota.
Pasangan ini berhasil menang, dan Sukawi terpilih menjadi wali kota Semarang untuk periode kedua.
Namun, pada tahun 2015, koalisi PKB dan PKS yang mengusung pasangan H. Soemarmo dan Zuber Safawi belum berhasil memenangkan Pilkada.
"PKB dan PKS sudah lama bersama dalam ajang politik. Pernah berkoalisi dalam Pilkada dan sukses di tahun 2005," tutur Mahsun.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD PKS Kota Semarang, Suharsono, menjelaskan bahwa partainya belum menentukan apakah akan mengajukan kader PKS sebagai calon wali kota atau wakil wali kota.
Namun, PKS terus mengamati dan melakukan survei sejak Oktober 2023 untuk menjaring tokoh-tokoh yang layak diusung atau didukung.
Hasil pengamatan PKS menunjukkan bahwa nama-nama populer seperti Yoyok Sukawi memiliki peluang kuat.
Selain itu, muncul nama baru dari Golkar dan PSI, yaitu Dico, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kendal.
Peta politik juga berubah setelah ada operasi penegakan hukum oleh KPK yang menyeret nama Walikota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu, sehingga Mbak Ita tidak lagi menjadi calon potensial.
"Kami sudah mengamati dan melakukan survei untuk menghitung peluang. Silaturahmi dengan PKB ini adalah bagian dari upaya meningkatkan koalisi," jelas Suharsono.
Ketua DPC PKB Kota Semarang, Mahsun, menanggapi bahwa koalisi partai berbasis massa Muslim perlu dibangun.
Ia menekankan pentingnya santri memimpin Kota Semarang, mengingat sejarah kota ini sebagai kota wali dan santri dengan simbol Kyai Sholeh Darat dan Ki Ageng Pandanaran.
“Kita perlu mengajak kaum santri mengembalikan sejarah Semarang sebagai Kota Santri. Santri perlu diberi kesempatan memimpin,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mahsun menegaskan bahwa PKB fokus mempersiapkan calon wakil walikota, dengan modal lima kursi DPRD.
PKB telah membuka pendaftaran calon kepala daerah dan berharap pada awal Agustus sudah bisa menetapkan pasangan calon yang diusung secara resmi.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait