Berikut profil singkat tiga letjen lulusan Akmil 93:
1. Letjen TNI Bambang Trisnohadi
Karier militer Bambang Trisnohadi sangat mentereng. Jenderal infanteri Kopassus ini tercatat sebagai lulusan terbaik Akmil 1993 alias peraih lencana Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Hebatnya, tentara kelahiran Jakarta, 26 Februari 1972 ini juga menyabet gelar alumni terbaik Dikreg Seskoad XLVI (2008), kemudian terbaik di Sesko TNI 2017 alias peraih bintang Wira Adi Nugraha.
Bambang mengawali karier di pasukan perisai hidup presiden alias Paspampres sebagai Pabandya Lat Ops. Setelah itu meningkat jadi Dandenwalpri Grup A Paspampres (2009-2010).Seiring zaman, prajurit yang pernah menjadi Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT ke-70 RI pada 2015 tersebut pecah bintang saat dipromosikan sebagai Danrem 121/Alambhana Wanawai pada 2018. Setelah itu digeser sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih.
Karier Bambang selanjutnya menjadi inspektur Pusterad. Bintang dua didapatnya ketika dipromosikan sebagai Sahli Bidang Keamanan Kemhan pada 2022. Masih di Jalan Medan Merdeka Barat (kantor Kemhan), Bambang naik jabatan sebagai Dirjen Strahan (2022-2024). Anak dari Mayjen TNI (Purn) Suhadi ini lantas dipromosikan menjadi pemegang tongkat komando tertinggi Kodam IX/Udayana.
Dengan penunjukan sebagai Pangkogabwilhan III oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto ini, Bambang hanya tinggal tunggu waktu bakal mengoleksi tiga bintang emas di pundaknya.
2. Letjen TNI Widi Prasetijono
Lulus Akmil 93 dari kecabangan infanteri Kopassus, karier Widi dimulai sebagai perwira pertama Pusat Kesenjataan Infanteri (pama Pussenif), berlanjut ke unit Grup 2 Kopassus pada 1995. Sebagian besar portofolio militer tentara kelahiran Trenggalek, lahir 4 Juni 1971 ini memang di Kopassus. Masih di Grup 2, Widi diplot sebagai Danunit Yon 22, Dansubtim Yon 22, kemudian Dantim Yon 22. Setelah itu Kasilog Grup 1 Kopassus pada 2003 hingga Wadanyon 11 Grup 1 Kopassus (2006).
Pangkat letnan kolonel diraihnya kala dia dipromosikan sebagai Danyonif 400/Raider pada 2009-2010. Selanjutnya, Pabandya Ops Sopsdam IV/Diponegoro, Dandim 0735/Surakarta sampai pada Pabandya 1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad pada rentang 2012 sampai dengan 2014.
Sinar terang karier Widi makin berpendar. Tentara yang pernah ikut penugasan luar negeri dari China hingga Amerika Serikat itu lantas masuk ring 1 Istana. Tak main-main, dia dipercaya sebagai ajudan Presiden Jokowi.
Bukan rahasia, siapa pun yang pernah menduduki jabatan strategis itu umumnya bakal memiliki masa depan karier cerah. Hal ini juga berlaku bagi Widi. Dari sisi Jokowi, dia digeser sebagai Danrindam III/Siliwangi (2016-2017), kemudian Danrem 074/Warastratama.
Masih penugasan teritorial, Widi dipromosikan sebagai Danrem 091/Aji Surya Natakesuma pada 2018. Jabatan ini membawanya pecah bintang. Brigjen TNI Widi selanjutnya dimutasi sebagai Kasdam IV/Diponegoro.
Tak lama dia meraih bintang dua setelah dipromosikan sebagai Danjen Kopassus pada 2022, menggantikan seniornya, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa. Teguh yang lulusan Akmil 1989 itu kini telah berpangkat letjen dan menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat.
Dari orang nomor satu Kopassus, Widi dipercaya sebagai Pangdam IV Diponegoro pada 2022. Tak sampai setahun, dia dipromosikan sebagai Dankodiklatad. Melalui SK Panglima TNI Nomor Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1470/XII/2023 tanggal 18 Desember 2023, suami dari Novita Permatasari ini menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang digeser sebagai Wagub Lemhannas.
3. Letjen TNI Mohamad Hasan
Hasan memilih Lembah Tidar Magelang sebagai pelabuhan pendidikan selepas bangku SMA. Keputusannya berkarier di militer mengikuti jejak sang ayah, yang juga anggota TNI. Pria berdarah Minang itu lulus Akmil 1993 dari kecabangan infanteri Kopassus.
Portofolionya di TNI terbilang sangat cemerlang. Semasa perwira pertama, Hasan mula-mula diplot sebagai komandan unit Grup 1/Para Komando Kopassus. Serdadu kelahiran Bandung, 13 Maret 1971, ini lantas naik menjadi Danton Grup 1/Para Komando Kopassus, Danki 113/Kalajengking Grup 1/Para Komando Kopassus hingga Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus.
Pernah melakoni jabatan Danyonif 114/Satria Musara dan Dandim 0104/Aceh Timur, Hasan kembali ke Cijantung untuk menjabat Waaspers Danjen Kopassus pada 2013, kemudian Wadan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus.
Rekam jejaknya makin komplet karena pernah ditugaskan di Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat. Ya, Hasan dipercaya sebagai Asrena Danpaspampres hingga posisi vital, Dan Grup A Paspampres. Untuk diketahui, Paspampres berpusat di Tanah Abang II.
Pengalaman itu yang pada akhirnya membawa Hasan pecah bintang. Dari Paspampres, dia dipromosikan sebagai Danrem 061/Surya Kencana. Hanya setahun dia ditarik lagi ke rumah lamanya. Hasan diberi mandat sebagai Wadanjen Kopassus.
Tak menunggu lama, tentara lulusan Seskoad 2007 itu dipromosikan sebagai Danjen Kopassus pada 2020. Itu artinya Hasan naik level ke bintang dua alias mayjen. Kurang dari dua tahun, dia kembali ke teritorial sebagai Pangdam Iskandar Muda, kemudian Pangdam Jaya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait