SEMARANG, iNews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) mendesak polisi mengusut tuntas kasus kematian dr Aulia Risma Lestari (30) dokter PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Undip.
Aksi itu digelar saat kegiatan Orientasi Diponegoro Muda (ODM) di Stadion Undip, Kampus Tembalang, Kota Semarang, Minggu (18/8/2024). Aksi diikuti 13.500 mahasiswa baru, BEM Undip, 11 BEM fakultas dan 1 Sekolah Vokasi Undip.
“Tajuk usut tuntas itu dibawakan karena per hari ini mahasiswa kebingungan dengan statemen yang berbeda antara pihak kampus dan kementerian (kesehatan). Kami merasa prihatin adanya ketidakselarasan informasi yang disampaikan,” tegas Ketua BEM Undip Farid Darmawan.
Diketahui, pada 15 Agustus 2024 Undip memberikan pernyataan resmi kepada media yang ditandatangani Rektor Undip Prof. Suharnomo. Intinya pihak kampus membantah korban meninggal berkaitan dengan adanya perundungan yang terjadi.
Sehari sebelumnya, yakni 14 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan melalui surat yang ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya menyebutkan adanya dugaan perundungan di PPDS Anestesi yang menyebabkan terjadinya bunuh diri kepada salah satu peserta didik di sana.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait