JAKARTA, iNewsSemarang.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa dan tsunami di zona megathrust tidak bisa diprediksi. Sehingga pihaknya mengimbau harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Megathrust adalah sumber gempa subduksi lempeng di mana terdapat bidang kontak antar dua lempeng tektonik di kedalaman dangkal kurang dari 50 km.
Megathrust bisa dianalogikan sebagai patahan dengan dorongan naik yang besar karena mampu mengakumulasi energi medan tegangan gempa sangat dan memicu gempa kuat yang menimbulkan rekahan panjang dan bidang pergeseran yang luas. selain itu, berpotensi destruktif dan tsunami.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memastikan pihaknya telah memonitor gempa-gempa di zona megathrust. Dia menegaskan gempa di zona megathrust tidak hanya berkekuatan besar namun ada gempa-gempa kecil.
“Nah, jadi gempa-gempa yang kami catat di megathrust itu ada yang gempanya itu juga kecil-kecil. Tapi di zona megathrust. Nah, yang harus dimonitor, kami BMKG memonitor gempa yang kecil-kecil ini kita bisa melihat trennya akankah semakin memuat, semakin memuat,” ujar Dwikorita dikutip Kamis (22/8/2024).
Dia menegaskan bahwa gempa-gempa di zona megathrust tidak langsung tiba-tiba dengan kekuatan besar. Namun, ada gempa skala kecil dengan intensitas seringlah yang juga harus diwaspadai.
“Jadi biasanya tidak langsung ujuk-ujuk (tiba-tiba) jeder (besar) gitu enggak. Jadi ada awal-awal ya, tapi langsung-langsung lompat. Nah, di kala yang kecil-kecil ini semakin sering, semakin meningkat, kita harus segera siaga gitu kan,” jelasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait