AMBARAWA, iNewsSemarang.id - Drama Kolosal pertempuran Ambarawa mewarnai perayaan puncak HUT ke-65 Pepabri di Monumen Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis (12/9/2024).
Perayaan di Monumen Palagan Ambarawa ini sebagai refleksi bentuk penghargaan sekaligus penghormatan kepada para syuhada bangsa pelaku pertempuran Ambarawa yang rela gugur mempertaruhkan jiwa raganya demi kemerdekaan Indonesia.
Puncak perayaan HUT Pepabri dihadiri langsung Ketua DPP Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Pj Gubernur Jateng K Nana Sudjana, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryonugroho, para purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri beserta para pejabat Forkopimda Jateng beserta pejabat TNI-Polri.
Acara juga dihadiri sejumlah tokoh di antaranya mantan Panglima TNI periode 2022-2023 Laksamana TNI (Purn.) Yudo Margono, Kasad periode 2021-2023 Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman dan mantan Gubernur Jateng 2008-2013 Letnan Jenderal TNI (Purn) Bibit Waluyo.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenali sejarah bangsanya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa Pahlawannya,” kata Agum Gumelar.
Dengan semangat juang yang telah diwariskan oleh para pejuang, di hari ulang tahunnya Pepabri ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menggelorakan semangat perjuangan dan persatuan agar tetap utuh dalam wadah kesatuan Rapublik Indonesia.
Termasuk mengajak seluruh elemen bangsa agar tetap solid dalam mengawal proses demokrasi demi menjaga stabilitas nasional.
Sebab menurutnya Indonesia mampu menjadi menjadi bangsa yang besar, sebab semua persyaratan telah ada.
“Jumlah penduduk nomor 4 di dunia, bonus demografi, letak geografis kita strategis, kekayaan alam kita melimpah, itu persyaratan yang memungkinkan kita untuk menjadi bangsa yang besar,” ujarnya.
Dimana persatuan dan kesatuan bangsa menjadi hal yang harus diprioritaskan demi kemajuan bangsa Indonesia dan hal tersebut sejalan dengan tema yang diusung pada HUT ke-65 "Rajut Persatuan Demi Keutuhan Bangsa”,
Selanjutnya da menggaris bawahi bahwa Indonesia harus sejak dini menyiapkan generasi muda sebaik mungkin untuk mampu bersaing dan mampu menguasai ilmu teknologi di masa mendatang.
“Generasi muda harus mampu cepat beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait