Wakapolda berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen serta menunjukan dedikasi yang tinggi sehingga saat menghadapi tugas sebenarnya sudah siap dan memiliki kewaspadaan yang tinggi
"Dengan pelatihan ini, kami berharap seluruh personil Walpri mampu bertindak profesional, prosedural, dan humanis, sehingga tugas pengawalan dapat berjalan aman dan lancar," ujar Brigjen Agus.
Wakapolda juga menyebut bahwa Pilkada mempunyai kerawanan yang lebih kompleks dari pemilu sebelumnya. Hal ini karena para paslon mempunyai hubungan emosional lebih dekat dengan pendukungnya. Selain itu para paslon pilkada lebih dikenal di daerah pemilihan masing-masing sehingga terjadi fanatisme politik yang berpotensi memicu konflik sosial serta masyarakat yang pro dan kontra bisa berhadapan langsung.
“Oleh karena itu, personil Walpri tidak boleh lengah sedikitpun dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi dan berdampak bagi keselamatan calon kepala dan wakil kepala daerah,” tegasnya.
Tugas sebagai Walpri disebutnya adalah suatu kehormatan bagi Polri, sehingga netralitas dan profesionalisme personil Walpri harus dijaga sepanjang pelaksanaan tugas. Selain itu para personil juga diharapkan dapat menjaga kesehatan serta merawat peralatan yang disediakan sebagai penunjang tugas pengawalan.
“Tugas pengawalan pribadi merupakan kehormatan bagi Polri, oleh karena itu jaga marwah Polri dengan menjaga netralitas dan tidak memihak salah satu pasangan calon. Jaga kesehatan serta rawat prasarana yang diberikan oleh dinas sebagai alat penunjang tugas pengawalan para calon,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait