Telepon Sekjen PBB, Menhan Rusia Tuduh Barat di Belakang Gerakan Neo-Nazi Ukraina

Umaya Khusniah
Neo-Nazi Ukraina yang dipersenjatai negara-negara Barat disebut telah mengancam keamanan Rusia. Inilah salah satu alasan kenapa Rusia melakukan operasi militer di Ukraina. Foto: GettyImages

MOSKOW, iNewsSemarang.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergey Shoygu membeberkan alasan Rusia melakukan operasi militer di Ukraina. Salah satunya, infiltrasi gerakan neo-Nazi yang didukung negara-negara Barat telah memberikan ancaman serius terhadap negaranya.

Komunikasi keduanya terjadi pada Jumat (4/3/2022) melalui sambungan telepon.

Disebutkan, alasan operasi militer khusus di antaranya keengganan Ukraina untuk menerapkan Perjanjian Minsk selama delapan tahun, infiltrasi orang-orang dengan pandangan neo-Nazi di badan-badan tentara dan negara hingga penembakan di wilayah Donbass.

Selain itu, tahun lalu negara-negara Barat secara signifikan meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Barat mempersiapkan Kiev untuk menyelesaikan konflik dengan kekerasan.

"Dukungan negara-negara Barat mengilhami Kiev sehingga mengklaim memiliki senjata nuklir. Keberadaan Ukraina menjadi oposisi Rusia. Melalui upaya Barat, Ukraina berubah menjadi wilayah yang memberikan ancaman serius terhadap keamanan Rusia," katanya.

Shoygu meyakinkan Guterres, angkatan bersenjata Rusia hanya menggunakan senjata presisi tinggi. Militer Rusia juga hanya berusaha menonaktifkan infrastruktur militer Ukraina.

"Tentara Rusia tidak mengancam warga sipil, tidak menembaki objek sipil, dan sepenuhnya mematuhi persyaratan hukum humaniter internasional," kata Shoygu.

Shoygu juga meminta Guterres untuk mendesak pihak berwenang Ukraina untuk membuat koridor manusia bagi orang asing, termasuk mahasiswa, yang disandera oleh neo-Nazi.

"Neo-Nazi menembaki mahasiswa China yang mencoba meninggalkan Kharkiv. Dua dari mereka terluka. Ratusan orang asing berusaha meninggalkan zona perang, tetapi mereka tidak diizinkan melakukannya. Bahkan, mereka disandera, nyawa mereka dalam bahaya besar," katanya.

Sementara itu, Sekjen Guterres berterima kasih kepada Shoygu karena telah mengevakuasi personel PBB dari Ukraina. Proses evakuasi pun berjalan lancar, tanpa insiden.

Dia juga meminta Shoygu untuk membantu meningkatkan interaksi struktur PBB dengan militer Rusia terkait masalah kemanusiaan di Ukraina.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network