SMRC, dalam hasil hitung cepat sementaranya, menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,16 persen suara, dan Andika-Hendrar 40,84 persen suara.
Terlepas dari dukungan itu, kekalahan PDIP di Jawa Tengah diyakini juga karena karakter pemilih di provinsi itu diisi kelompok santri, yang direpresentasikan dalam pasangan Luthfi-Taj Yasin.
"Karakter pemilih Jawa Tengah yang mana wilayah pantura (pantai utara Jawa) didominasi oleh masyarakat santri, yang lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Luthfi-Yasin. Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini," ungkap Umam.
Sementara kandidat yang diusung PDIP, Andika-Hendrar, keduanya merepresentasikan kelompok nasionalis.
"Dengan demikian, kekuatan KIM yang di-back up oleh Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah, ditambah lagi constraint (tantangan) utama yang dihadapi calon PDIP pada Pilkada Jawa Tengah ini adalah faktor sangat terbatasnya waktu sosialisasi, termasuk untuk melakukan penetrasi ke segmen santri di Jawa Tengah," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait