Saat Indonesia merdeka, dia memutuskan pindah ke Jakarta dan menjalankan bisnis logistik, medis, dan persenjataan untuk tentara
Bisnis barunya berjalan lancar, tapi dia tak berhenti. Salim melakukan ekspansi bisnis ke berbagai sektor.
Bersama Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risjad, Salim mendirikan perusahaan tepung terigu bernama PT Bogasari, yang dalam perjalanannya menjadi perusahaan tepung terigu terbesar di Tanah Air.
Pada 1990, dia mendirikan Indofood, dengan produk utama mie instan dengan nama Indomie. Rasanya yang cocok dengan lidah masyarakat, membuat mie instan ini disukai jutaan masyarakat Indonesia.
Bisnisnya pun kian menggurita, dengan mendirikan Indomobil, Indocement, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Salim juga mendirikan Central Bank Asia, yang kemudian berganti nama menjadi Bank Central Asia (BCA).
Namun dia kembali mengalami kejatuhan saat krisis moneter pada 1997 silam. Utang konglomerasi bisnisnya yang mencapai puluhan triliun rupiah memaksanya melepaskan beberapa perusahaan, termasuk BCA.
Kendati demikian, dia kembali bangkit melalui perusahaan yang masih dimilikinya, salah satunya Indofood yang berhasil membuat Indomie mendunia.
Bahkan, salah satu produk mi instannya, Indomie Goreng beberapa kali dinobatkan sebagai mi instan terenak di dunia. Pada tahun lalu, predikat itu disematkan oleh LA Times.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait