Suaminya, Sun Piaoyang, bekerja di pabrik farmasi milik negara di kota yang sama. Pada 1995, Zhong memutuskan berhenti mengajar dan mendirikan Jiangsu Hansoh Pharmaceutical hanya dengan 10 karyawan.
Perusahaannya tumbuh dengan cepat dan membukukan pendapatan 4,5 juta dolar AS pada 1997.
Perusahaannya kemudian meluncurkan pabrik pertama untuk formulasi oral pada 2000. Pada 2016, Hansoh mendapatkan pembiayaan dari Hillhouse Capital Group, salah satu perusahaan ekuitas swasta terkemuka di Asia.
Sebelum go public, Hansoh mengumpulkan dana 344 juta dolar AS dari sembilan investor utama, termasuk dana kekayaan negara Singapura GIC dan perusahaan investasi China Boyu Capital.
Perusahaan mengumpulkan 1 miliar dolar AS saat IPO di bursa saham Hong Kong pada 2019, sehingga valuasinya menjadi 10 miliar dolar AS.
Setelah hari pertama perdagangan, Zhong menjadi wanita mandiri terkaya di Asia dengan kekayaan sebesar 10,5 miliar dolar AS.
Kekayaannya saat itu melebihi kekayaan suaminya senilai 9,4 miliar dolar AS dari perusahaan farmasinya, Jiangsu Hengrui Medicine yang terdaftar di Shanghai, yang sebelumnya adalah perusahaan yang dikelola pemerintah.
Kekayaan bersihnya terus tumbuh sejak saat itu, namun merosot tajam pada tahun lalu. Zhong menjadi salah satu miliarder dengan kekayaan yang paling banyak hilang pada 2021.
Saham perusahaannya jatuh lebih dari 50 persen sepanjang tahun lalu, menyebabkan kekayaannya anjlok 51 persen.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait