Dalam kesempatan terpisah Kemlu Ukraina menyatakan ada 80 orang dewasa dan anak-anak yang berlindung dari serangan pasukan Rusia.
“Masjid Sultan Suleiman the Magnificent dan istrinya Roxolana (Hurrem Sultan) di Mariupol ditembaki penjajah Rusia. Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi dari penembakan, termasuk warga Turki,” bunyi keterangan Kemlu Ukraina.
Ratusan ribu warga sipil dilaporkan terjebak di Mariupol dalam kondisi kelaparan bahkan terluka akibat pertempuran sengit. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan harus ada kesepakatan kemanusiaan yang konkret secepatnya untuk menghindari kematian lebih banyak.
“Ratusan ribu penduduk kota sekarang menghadapi kekurangan kebutuhan pokok yang ekstrem atau total, seperti makanan, air, dan obat-obatan. Mayat, warga sipil, dan pejuang, terjebak di puing-puing atau tergeletak di tempat terbuka di mana mereka diserang,” bunyi pernyataab ICRC.
"Orang-orang dari segala usia, termasuk staf kami, berlindung di ruang bawah tanah yang tidak ada pemanas. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk berlari ke luar demi mendapatkan makanan dan air."
Hingga Sabtu pekan lalu, Rusia telah merebut pinggiran sebelah timur Mariupol.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait