Ia menjelaskan, para pelaku menggunakan iming-iming kemenangan instan untuk menarik perhatian anak muda, meskipun pada kenyataannya peluang untuk menang sangat kecil karena melawan algoritma.
“Kita harus tahu, judi online ini menyasar anak muda karena ada halusinasi untuk cepat menang. Padahal, yang dilawan adalah algoritma, sehingga sangat mustahil untuk menang,” ungkap Marroli.
Marroli juga mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak tergoda mencoba judi online dalam bentuk apa pun.
“Sekali mencoba, Anda akan terjerat dan sulit lepas. Bahkan, ancaman pidana bisa saja menanti,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya peran keluarga untuk saling mengingatkan terkait bahaya perjudian daring. “Yang penting juga adalah saling mengingatkan pada keluarga terdekat mengenai bahaya judi online,” ujarnya.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online melalui edukasi, kebijakan, dan penindakan hukum, demi melindungi masa depan bangsa dari ancaman yang semakin mengkhawatirkan ini.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait