Masjid Raya Baiturrahman yang berlokasi di kawasan Simpang Lima Semarang kini tampak lebih bagus usai dilakukan renovasi dalam waktu satu tahun, pada Agustus 2021 - Agustus 2022 di luas lahan 11.765 meter persegi dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya Rp 92,58 miliar. Pekerjaan renovasi melingkupi penataan kawasan masjid, rehabilitasi menara masjid, pembuatan basement VIP untuk parkir mobil dan motor, renovasi interior masjid termasuk lantai dan dinding. Pembangunan Masjid Baiturrahman diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi yang telah berdiri sejak tahun 1955 dengan pendirinya HM Bachroen, RMT Panji Mangunnegoro dan Ahmad Bastari. Pada sisi depan, masjid Baiturrahman ditambah dengan penambahan kolam reflektif dan air mancur, pohon, rumput hingga lampu pagar.
4. Masjid Layur Kampung Melayu
Sesuai namanya, masjid unik ini berlokasi di Kampung Melayu dan menjadi area historikal bagi masyarakat Kota Semarang. Bagian menara masjid di depan dahulunya merupakan mercusuar, tepatnya sebelum pelabuhan Semarang dipindahkan ke Tanjung Emas. Masyarakay bisa langsung mengunjungi bersama anggota keluarga untuk melihat keunikan yang dimiliki oleh Masjid Layur Kampung Melayu.
Masjid As Safinatun Najah dikenal dengan sebutan Masjid Kapal berada di jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Menariknya, masjid ini masuk ke dalam jajaran bangunan dengan struktur unik karena menyerupai kapal. Masjid As Safinatun Najah didominasi dengan warna cokelat dan krem. Selain unik, pemandangan di sekelilingnya pun nggak kalah cantik. Ada banyak pepohonan dan sawah hijau yang bisa kamu lihat sejauh mata memandang. Masjid kapal Semarang terdiri dari empat lantai yang memiliki fungsi berbeda-beda. Lantai pertama digunakan sebagai ruang pertemuan, lantai kedua dan ketiga sebagai tempat beribadah. Sementara lantai keempat berfungsi sebagai rooftop untuk melihat pemandangan alam dari ketinggian.
Itulah 5 tempat wisata religi Islam di Semarang yang recomended, cocok untuk dikunjungi saat liburan peringatan Isra Miraj.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait