Heboh Sumur Tua di Blora Semburkan Minyak Bercampur Gas, Ini Penjelasan BPBD

Ahmad Antoni
Penanganan dan memasang barier/oil boom di sepanjang aliran Sungai Kedinding sampai titik terjauh aliran air karena sumur minyak tua di Desa Ngraho, Kedungtuban, Blora menyeburkan air berscampur minyak dan gas bumi. (Antara)

BLORA, iNewsSemarang.id - Sumur minyak tua di Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora, menyemburkan air bercampur minyak dan gas bumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora Jawa Tengah bersama tim gabungan langsung menanganinya.

"Peristiwa tersebut memang perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," kata Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora Agung Triyono dikutip dari Antara, Jumat (14/2/2025).

Dia menjelaskan, sumur tua di Dukuh Kedinding Desa Ngraho itu diketahui menyemburkan air bercampur minyak dan gas pada Kamis (13/2) sekitar pukul 07.00 WIB, berjarak 10 meter dari sumur milik Pertamina PT KSO Field (Caluk 1).

Semburan minyak dan gas tersebut, pertama kali diketahui warga setempat yang hendak mencari rumput ke sawah. Dalam perjalanannya, mencium bau gas yang menyengat dengan jarak dari lokasi kejadian sekitar 20 meteran.

Bekas sumur minyak di lahan Perhutani tersebut, kata Agung, warga melihat sumur itu mengalami flowing atau mengalir hingga menyemburkan air bercampur minyak dan gas setinggi sembilan meteran.

"Warga juga melihat, tanah di samping bekas sumur tua merekah dan terdapat minyak bercampur air yang mengalir," ujarnya.

Mendapat laporan tersebut, kata Agung, pihaknya bersama tim gabungan menuju lokasi untuk penanganan lebih lanjut.

Pada tahun 2024, sumur minyak tersebut pernah mengalami kasus serupa. Bahkan, pernah dilakukan pengeboran di sebelah lokasi kejadian dengan jarak 10 meter pada tahun 2010 oleh PT KSO Field dengan sebutan Caluk 1 di bawah Pertamina.

"Hingga 14 Februari air masih mengalir bercampur minyak dan gas ke sungai Uyah Dukuh Kedinding dan Sungai Gelandangan hingga Desa Wado Kedungtuban Blora," ujarnya.

Pada pukul 23.10 WIB, katanya, semburan air dan minyak tersebut berhenti dan berpindah ke titik sumur tua lainnya, di sisi selatan semburan sebelumnya.

"Pada 14 Februari terdapat semburan gas bercampur air dan minyak, sekitar pukul 07.30 WIB dengan ketinggian hingga 1 meter," katanya.

Saat ini petugas gabungan dan pihak Pertamina PT KSO Field terus berupaya melakukan penanganan dan memasang barier atau oil boom di sepanjang aliran Sungai Kedinding sampai titik terjauh aliran air.

"Setidaknya ada delapan titik barier dipasang dan ditambahkan bila diperlukan, upaya pencegahan penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network