"Kita jelas masih butuh pendidikan yang makin baik, kesehatan yang makin baik, kita butuh bahkan TNI kita yang makin kuat, polisi yang makin hebat supaya kepastian hukum bagus, keamanan kita bagus. Itu semuanya bisa dikerjakan, kita capai, dan kita bangun setahap demi setahap kalau fondasi pajak kuat,” tandasnya.
Sebelumnya, kenaikan tarif PPN mendapat reaksi pro dan kontra. Kelompok yang menolak berasal dari kalangan pengusaha. Diantaranya datang dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) mendesak pemerintah menunda pemberlakuan kenaikan tarif PPN
Kenaikan PPN dinilai akan menurunkan daya beli masyarakat yang sudah mulai pulih. Begitu juga para ekonom yang menilai kebijakan ini lebih baik ditunda karena bisa meningkatkan inflasi.
Alasannya, kenaikan tarif PPN dari 10% menjadi 11% secara otomatis akan berimbas pada kenaikan harga barang, yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya inflasi.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait