“Pada kondisi saat ini, yang menjadi kendala adalah harga komoditas, termasuk komoditas-komoditas unggulan di mana itu ditentukan oleh pasar. Sehingga, kita bisa produksi itu tetapi tidak bisa menentukan harga. Nah ini yang menjadi kendala kita," katanya.
Sementara dalam kesempatan itu GPP Jateng-DIY menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan MuatMuat guna memangkas biaya dan mempercepat distribusi komoditas perkebunan ke pasar domestik dan internasional lewat digitalisasi.
Budiyono mengatakan, kerja sama tersebut menandai babak baru transformasi digital di sektor perkebunan. Selama ini, kata dia, pengiriman dilakukan secara konvensional dengan masing-masing perusahaan mencari vendor logistik sendiri.
"Mudah-mudahan MoU ini bisa membantu GPP Jateng-DIY di sektor perkebunan itu bisa lebih efektif, efisien dalam logistiknya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait