Kenapa Hujan Deras Masih Mengguyur meski Siang Hari Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG

Binti Mufarida
Ilustrasi hujan. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Hujan deras masih sering terjadi beberapa hari terakhir ini meski siang hari panas terik. Kondisi ini turut dirasakan masyarakat di Kota Semarang dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena ini merupakan ciri khas masa peralihan musim.

BMKG mengungkapkan, hujan deras ini masih berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia hingga 22 Mei 2025.

"Fenomena ini merupakan ciri khas masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," tulis keterangan BMKG, Sabtu (17/5/2025).

Menurut BMKG, kondisi atmosfer yang labil pada masa transisi ini berpotensi memicu terbentuknya awan konvektif seperti Cumulonimbus (CB), yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, petir, angin kencang, bahkan hujan es. 

Dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sangat deras tercatat di beberapa wilayah, seperti pada 9 Mei 2025 di Kab. Jembrana, Bali (121,4 mm/hari), 10 Mei di Kota Tangerang Selatan, Banten (103,0 mm/hari), 11 Mei di Kab. Sleman, DIY (115,3 mm/hari), 12 Mei di Kab. Merauke, Papua Selatan (118,0 mm/hari), dan 14 Mei di Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (105,7 mm/hari).

Dengan keadaan dinamika atmosfer yang fluktuatif dan dapat berubah secara tiba-tiba pada periode ini, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih mungkin terjadi.

BMKG melaporkan, pada periode terkini sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam fase peralihan musim (pancaroba), yang secara klimatologis ditandai oleh kontras suhu udara antara pagi dan siang hari.

Peningkatan intensitas radiasi matahari pada pagi hingga siang hari berkontribusi terhadap penguatan proses konvektif di lapisan atmosfer bawah, sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif pada sore hingga malam hari. 

"Kondisi ini berpeluang menimbulkan hujan dengan karakteristik tidak merata, berdurasi singkat, berintensitas sedang hingga lebat, serta disertai kejadian kilat/petir dan angin kencang di sejumlah wilayah," tulisnya.

Berikut prospek cuaca sepekan ke depan pada 16 hingga 22 Mei 2025:

Periode 16-18 Mei 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Deras: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

Periode 19-22 Mei 2025
Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi angin kencang di wilayah berikut:
Hujan Deras: Kalimantan Timur, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Maluku.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network