"Dr Marwan dan keluarganya bertahan hingga titik darah penghabisan, di tempat perjuangan yang telah berulang kali dibom dan dihancurkan," imbuh dia.
"Semoga Allah SWT mencatat pahala dan syahidnya almarhum berserta keluarganya. Dan kita yang ditinggalkan mendapatkan inspirasi untuk melanjutkan dukungan kita terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina," paparnya.
RS Indonesia merupakan fasilitas medis terbesar di utara Kota Gaza dan jalur kehidupan penting bagi warga sipil di daerah tersebut sejak dimulainya perang yang berlangsung hampir 21 bulan di wilayah tersebut.
Diaa Al-Najjar, keponakan Marwan Al-Sultan, mengatakan pamannya tidak pernah berhenti bekerja di tengah perang, bahkan untuk sesaat.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait