Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran pemuda Margokaton sebagai pelopor jurnalisme warga. Kehadiran mereka di ruang publik diyakini mampu mendorong lahirnya ekosistem informasi yang sehat demi menjaga ketahanan sosial budaya masyarakat.
Sementara, kandidat doktoral Program Studi Ketahanan Nasional UGM sekaligus praktisi media, Iwan Septiawan menjelaskan ancaman disintegrasi sosial melalui beberapa platform media saat ini. hal tersebut menjadi tantangan bersama seluruh elemen bangsa.
“Disintegrasi sosial adalah kondisi perpecahan, kerusakan, atau kehancuran struktur nilai, norma, dan tatanan sosial dalam masyarakat. Hal ini memicu konflik antarindividu maupun antarkelompok,” jelas Iwan.
Ia menyebutkan, berbagai faktor seperti ketidakpuasan sosial, primordialisme sempit, ketimpangan ekonomi, perbedaan etnis dan agama, hingga hilangnya kesepakatan terhadap tujuan bersama dapat memicu kondisi tersebut.
Jika tidak ditangani, disintegrasi sosial berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari instabilitas politik hingga lunturnya rasa kebangsaan. Kehadiran jurnalisme warga menjadi salah satu solusi penting untuk menjaga semangat persatuan di tengah masyarakat.
Ketua Koordinator Lapangan PKM Prodi Ketahanan Nasional UGM, Yusni Muhamad Ali, mengatakan pihaknya menargetkan pemuda-pemudi Karang Taruna Margokaton sebagai peserta utama.
“Kami berharap melalui kegiatan penguatan jurnalisme warga ini, mereka bisa membuat portal berita komunitas sendiri untuk memperkuat ketahanan sosial budaya. Beberapa perangkat desa juga dilibatkan agar pengelolaan website dan platform sosial media di desa ke depan bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
