Proses Kreatif Babad Alas Wanakerta
Menurut Abaz, lahirnya lagu “Babad Alas Wanakerta” juga bermula dari pesan Dr. Djuyamto kepada dirinya dan Yusron Nada. “Beliau paring dhawuh kepada kami untuk membuat lirik lagu yang mengisahkan cerita sejarah itu. Kami kemudian garap lirik dan aransemen di Hexa Studio Kartasura,” jelasnya.
Seniman unggulan pun dipilih sebagai eksekutor. Selain vokalis Anggi Areza, Ana, dan Arif, karya ini juga melibatkan Ki Dalang Tulus dan sejumlah musisi karawitan, sehingga menghasilkan kolaborasi harmonis antara musik modern dan tradisional.
Harmoni Musik Nasional dan Tradisi Jawa
Bagi Yusron Nada, penggabungan musik pentatonis dan diatonis bukan sekadar eksperimen musikal, melainkan jembatan rasa agar generasi masa kini bisa lebih dekat dengan akar budaya. “Musik saya buat pentatonis diatonis, musik nasional saya gabungkan dengan musik tradisional, biar lebih menyentuh karena syairnya berbahasa Jawa,” ujarnya.
Karya “Babad Alas Wanakerta” kini dapat disaksikan di Channel YAG TV. Lebih dari sekadar lagu, karya ini menjadi medium untuk menyapa sejarah, menghidupkan kembali tradisi, dan menginspirasi generasi muda agar tidak kehilangan jati dirinya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
