Terkait kesiapan destinasi wisata dan pengelolala kawasan wisata, Pemprov Jateng telah melayangkan surat edaran Sekretaris Daerah. Pada edaran bernomor 100.3.4.1/2025 itu, pemangku wilayah (bupati/wali kota) dan pengelola wisata untuk melayani wisatawan secara prima, menyiapkan sarana wisata dengan baik, mitigasi potensi bencana hidrometereorologi, memastikan harga produk wajar, hingga koordinasi bilamana terjadi bencana.
"Terkait mitigasi risiko dan kesiapan destinasi, kami sudah merapatkan dengan instansi terkait, mulai dari BPBD, Dishub, Satpol PP, TNI/ Polri. Untuk destinasi seperti naik gunung, arung jeram, wahana ekstrem, kita juga terus memonitoring terkait mitigasi potensi bencana," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Tak Yasin, serius mengembangkan dunia pariwisata untuk menyokong sektor ekonomi. Satu di antaranya melalui wisata olahraga atau sport tourism dan gerakan Desa Wisata.
Hal ini, diharapkan untuk mencipta multiplier effect, tidak hanya bermanfaat bagi bidang olahraga juga perekonomian warga di sekitar kawasan wisata.
Seperti ajang Borobudur Marathon yang perputaran ekonominya menanjak dari tahun ke tahun, pada 2024 mencapai Rp73,9 miliar, sedangkan pada 2023 mencapai Rp61,6 miliar. Selain itu ada ajang Karimunjawa Skydiving Adventure yang diikuti peserta dari 59 negara.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
