Aksi barista special oleh Irfan, seorang sahabat down syndrome yang unjuk keahlian meracik kopi yang lezat, menegaskan kesiapan mereka memasuki dunia kerja profesional.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa talenta teman-teman disabilitas sungguh luar biasa, setara bahkan melampaui standar model dan musisi professional,” kata Direktur Green Pramuka Square, Liza Monalisa dalam keterangan Minggu (21/12/2025).
“Green Pramuka Square dan Komunitas EMPU bertekad untuk menjadi pelopor dalam menghapus stigma dan membuka akses ke kesempatan kerja yang adil dan terbuka bagi mereka,” ujarnya.
Sementara, sesi mini talk show yang dimoderatori oleh Maulani Rotinsulu (Dewan Pembina HWDI) menghadirkan pembicara inspiratif seperti Morgan Maze (Self Advocate Down Syndrome), Dewi Tjakrawinata, Namira Zania (Model profesional Down Syndrome), Nini Pakusadewo, dan Dewi Fertia.
Diskusi ini menyuarakan lantang pentingnya masyarakat merekognisi talenta sahabat disabilitas. Dukungan total dari orang tua menjadi hal penentu, dan negara dan dunia usaha perlu memberikan ruang kerja yang adaptif bagi disabilitas.
Puncak acara ditandai dengan lelang kain Wastra dari artisan Komunitas EMPU, Omah Petrok dari Jepara, dan penenun dengan HIV/AIDS dari Sumba Timur.
“Seluruh hasil lelang dan sumbangan didonasikan untuk penyintas bencana di Sumatera, khususnya Takengon dan Bener Meriah, Aceh Tengah,” Leya Cattleya, co-founder Komunitas EMPU.
“Teman-teman disabilitas tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki empati dan welas asih tertinggi. Mereka adalah bagian aktif dari solusi kemanusiaan,” ujarnya.
.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
