Sains Ramadhan: Ramadhan Menurut Perspektif Ilmu Fisika Hukum Coulomb

Moh. Miftahul Arief
Bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang memiliki gaya tarik yang sangat besar. (foto: ist)

SEMARANG. iNewsSemarang.id. Islam adalah agama rahmatan Lil alamin yang mengajarkan keseimbangan, baik hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablumminallah) seperti bersyahadat, menunaikan shalat, puasa, zakat, dan haji, sekaligus hubungan yang baik dengan sesama manusia (hablunminannas) serta alam semesta.  

Allah SWT berfirman dalam surat Al Imran 112 yang artinya “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran 112).

Ayat Alqur'an diatas menegaskan bahwa manusia akan mendapatkan kemuliaan dihadapan Allah SWT, jika berpegang pada agama Allah (hablumminallah) dan menjaga hubungan yang baik dengan sesama (hablumminannas). 

Allah SWT juga berfirman dalam Surat An Nisa ayat 36 yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa ayat 36).

Sedangkan dalam hadits, “Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskan (keburukan). Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia.” (HR. At-Tirmidzi, dan dia berkata: Hadits Hasan Shahih).

Ayat-ayat dan hadits diatas menunjukkan bahwa hablumminallah dan hablumminannas adalah dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan. Dengan demikian, hablumminallah adalah dengan takwa dan hablumminannas adalah dengan akhlaqul karimah (akhlak mulia).

Pada Bulan  Ramadhan ini menjadi momentum bagi kaum Muslim untuk melatih diri, menginternalisasi, dan membumikan kesalehan sosial. Ramadhan mengajarkan bagaimana kita peduli kepada sesama. Di bulan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, bersilaturahim, dan berinteraksi serta saling menghargai satu sama lain.

Pada Ilmu Fisika juga mengenal adanya interaksi tetapi dilihat dari sisi kecil yaitu muatan. Ada dua muatan yaitu muatan positif dan muatan negatif. 

Pada tahun 1785, fisikawan Prancis Charles-Augustin de Coulomb menjelaskan interaksi dua muatan listrik atau lebih yang dikenal dengan Hukum Coulomb. Interaksi ini mengakibatkan suatu gaya tolak menolak atau tarik menarik. 
 

Gambar 1. Muatan berbeda jenis tarik-menarik

Adapun besarnya gaya tolak menolak atau tarik menarik adalah sebagaimana gambar berikut

 
Bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang memiliki gaya tarik yang sangat besar, karena pada bulan ini semua amalan baik akan dilipatgandakan, inilah yang membuat kaum muslim yang beriman tertarik untuk meningkatkan amalan-amalan kebaikan karena tahu akan keutamaan bulan ini.

Hal tersebut sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Surat Al baqarah ayat 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqarah ayat 183)

Selain itu, diperkuat hadits Nabi Muahammad SAW yang artinya "Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim).

Bulan Ramadhan diidentikkan dengan suatu muatan positif yang nilai muatannya sangat besar, dan kaum muslim yang beriman adalah muatan negatif dengan nilai muatan yang kecil. Maka muatan negatif tersebut (kaum muslim) akan tertarik dan mendekat pada muatan positif (bulan Ramadhan). 

Karena jarak kedua muatan tersebut semakin dekat (keimanan yang membuat jarak semakin dekat), gaya tariknya akan semakin besar. Ini dimaksudkan bahwa bulan Ramadhan memiliki gaya tarik yang besar karena pada bulan Ramadhan, Allah SWT telah berjanji akan melipatgandakan pahala dan mengampuni dosa-dosa hambanya, hal inilah yang menarik kaum muslim yang beriman untuk beribadah meningkatkan amalan-amalan selama bulan Ramadhan seperti melaksanakan puasa, qiyamullail, sholat tarawih, solat tahajud, sholat hajat, sholat witir, tadarus Al Qur’an, iktikaf, berzakat fitrah, berinfak/ sedekah dan lain-lain.

Hukum Coulomb juga menjelaskan bahwa muatan listrik ada dua yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Adapun arah medan listrik pada muatan positif adalah keluar sedangkan muatan negatif masuk.
 


Gambar 2. Bersedekah dan arah medan listrik

Dalam hal ini muatan positif bisa diasumsikan sebagai kaum muslim yang diberikan Allah SWT memiliki kelebihan rejeki dan muatan negatif adalah sebagai kaum sesama yang kekurangan. 

Allah berfirman dalam Surat Al Hadid ayat 7 yang artinya “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”
 

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT menyuruh kaumnya yang memiliki kelebihan rezeki untuk menafkahkan sebagian hartanya kepada yang kekurangan. Dalam hal ini untuk orang yang kelebihan rizki diasumsikan sebagai muatan positif yang arah medan listriknya keluar, sehingga orang tersebut diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian dari rezekinya. Sedangkan kaum yang kekurangan diasumsikan sebagai muatan negatif yang arah medan listriknya masuk, sehingga orang tersebut berhak menerimanya (mustahik).

Demikianlah bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan sangat mulia dan istimewa sehingga memiliki gaya tarik bagi kaum muslim yang beriman, karena amalan-amalan baik akan dilipatgandakan Allah SWT selama bulan tersebut dan ditinjau dari perspektif Fisika yaitu pada Hukum Coulomb. 

Wallahu a'lam

Penulis: Agus Sudarmanto, Dosen Prodi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

Serial artikel Sains Ramadhan merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.

Editor : Miftahul Arief

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network