"Dari pengalaman saya, jumlah petugas dari pemerintah dengan jumlah jemaah di tiap kloter sebenarnya masih sedikit. Butuh pembimbing yang membantu jemaah selama prosesi rangkaian ibadah haji," tuturnya.
Dari pengalaman tersebut, dirinya ingin memberikan ilmu yang dia miliki. "Yang berangkat haji itu macam-macam orangnya. Tidak semuanya bisa ngaji, tidak semuanya ngerti agama. Kami mengajarkan jemaah haji yang mana rukun haji, yang mana sunnah yang mana wajib. Sehingga jemaah haji bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan benar," ucap perempuan yang mulai merintis usaha KBIH nya ini dengan cara door to door.
Jauharoh pun akhirnya bersama almarhum suaminya bertekad memberikan bimbingan ibadah haji. Dia sendiri sangat menikmati tugasnya tersebut karena dia memang menyukai dunia pengajaran. Dari pengalamannya selama ini yang paling membutuhkan perjuangan yakni melayani jemaah yang sakit atau sudah tua tanpa pendamping.
"Kalau musim haji sebelum-sebelumnya banyak jemaah usia 70 tahun ke atas. Itu butuh layanan ekstra karena kita harus sabar dan perhatian penuh," katanya.
Editor : Agus Riyadi