get app
inews
Aa Read Next : Persediaan Pangan dan Energi di Jateng Dijamin Aman Selama Lebaran 2024

Atasi Stunting, Jokowi Ajak Keluarga di Indonesia Tanami Pekarangan Sebagai Sumber Pangan

Jum'at, 08 Juli 2022 | 17:56 WIB
header img
Presiden Jokowi memberikan penghargaan Satyalencana Wira Karya kepada Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi pada acara Harganas ke 29 di Kota Medan, Kamis (7/7/2022).

MEDAN, iNewsSemarang.id - Presiden Jokowi menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 di Kota Medan, Kamis (7/7/2022). Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh keluarga di Indonesia memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dan berternak, guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

"Jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak-anak kita," kata Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, anak-anak sekarang adalah penentu wajah masa depan Indonesia. Oleh karenanya, kemandirian pangan bagi Bangsa Indonesia itu sangat penting.

"Kalau anak-anak kita pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tetapi kalau anak kita stunting, gizinya nggak baik, nutrisinya nggak tercukupi maka nanti bersaing dengan negara-negara lain akan kesulitan," tegas Jokowi.

Selain itu, Presiden juga meminta para kepala daerah, bupati dan walikota untuk menggerakkan penanaman lahan pekarangan dengan tanaman pangan. Jokowi juga mengingatkan, agar prevalensi stunting menurun, perlu kerja keras dan kerja bersama antara masyarakat dengan pemerintah.

"Karena itu untuk menurunkan stunting, kita betul-betul harus bekerja keras untuk menurunkan prosentasenya. Tahun 2024 harus turun 14 persen. Setuju?" tegas Jokowi.

"Setuju," jawab peserta peringatan Harganas.

Di awal sambutannya, Presiden Joko Widodo menyebutkan adanya krisis pangan dan krisis energi akibat perang Rusia-Ukraina.

"Sekarang ini semua negara tidak berada pada posisi yang aman-aman saja. Hati-hati mengenai hal ini. Kita sudah dua setengah tahun menghadapi tantangan berat yang namanya Pandemi Covid sampai hari ini belum rampung," ujar Presiden.

Bahkan Presiden menyebutkan beberapa negara di Afrika dan Asia saat ini mengalami krisis pangan akut akibat perang Rusia-Ukraina.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, Harganas merupakan momentum refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. ia menambahkan, tema Harganas tahun 2022 yakni Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting.

"Tema ini terkait dengan tugas baru dari Presiden kepada BKKBN sebagai koordinator penanganan stunting," kata Hasto.

Target 2024, sebesar 14 persen yang bisa dicapai dengan upaya serius dan kerja keras dari seluruh pihak. Salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan Pentahelix.

Hasto juga menyebutkan langkah RAN Pasti, yakni Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting. Implementasi dari RAN Pasti tersebut dilaksanakan dalam berbagai upaya, di antaranya pembentukan tim pendamping keluarga berisiko stunting, pelayanan KB Sejuta Akseptor pada 15 Juni 2022 dengan pencapaian sebanyak 1,294 juta akseptor baru, serta bedah rumah di Belawan dan Deli Serdang, Sumatra Utara.

Selain itu, pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting bagi keluarga yang memiliki anak pada fase 1000 hari pertama kehidupan. Layanan dan pendampingan kepada calon pengantin dengan menggunakan aplikasi Elsimil.

Puncak peringatan Harganas ke-29 di Kota Medan juga dihadiri para gubernur se-Sumatra dan bupati/walikota yang mendapat penghargaan Satya Lencana Wira Karya dan Manggala Karya Kencana kepada kepala daerah dan ketua Tim Penggerak PKK yang berprestasi dalam meningkatkan program pembangunan keluarga berencana.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut